
Kalau kamu pecinta film dengan cerita yang dalam sekaligus menghibur, pasti sudah dengar tentang film Green Book. Film ini rilis pada tahun 2018 dan berhasil merebut hati banyak penonton di seluruh dunia. Bahkan, film ini memenangkan Academy Award sebagai Best Picture, sebuah pencapaian besar yang membuatnya semakin dikenal luas.
Sejak awal, film Green Book menawarkan pengalaman menonton yang berbeda. Ceritanya tidak hanya soal perjalanan dua tokoh utama, tetapi juga menggali isu sosial, persahabatan, hingga perjuangan melawan diskriminasi. Semuanya dikemas dengan sentuhan humor dan drama yang seimbang sehingga penonton tidak merasa digurui.
Cerita inti dari film Green Book
Film Green Book mengisahkan tentang Tony Vallelonga atau biasa dipanggil Tony Lip, seorang pria Italia Amerika yang bekerja sebagai penjaga klub malam. Setelah klub tempatnya bekerja tutup sementara, ia mendapat tawaran untuk menjadi sopir pribadi seorang pianis kelas dunia bernama Dr Don Shirley. Tugasnya bukan hanya mengantar Don melakukan tur konser, tetapi juga melindunginya selama perjalanan ke wilayah selatan Amerika yang saat itu masih kental dengan diskriminasi rasial.
Nama Green Book sendiri berasal dari buku panduan yang dipakai warga kulit hitam kala itu. Buku tersebut berisi daftar tempat yang ramah bagi orang kulit hitam, mulai dari hotel, restoran, hingga pom bensin. Di sepanjang film, keberadaan buku ini menjadi simbol perjuangan dan kenyataan pahit yang harus dihadapi Don Shirley.
Baca Juga: Mengenal film Gravity, Ketegangan di Antariksa
Dinamika antara Tony dan Don Shirley
Hal yang membuat film Green Book begitu kuat adalah hubungan antara Tony dan Don Shirley. Keduanya punya latar belakang yang sangat berbeda. Tony adalah pria sederhana yang keras, blak blakan, dan penuh gaya khas Italia Amerika. Sementara Don Shirley adalah musisi jenius dengan kepribadian elegan, tenang, dan penuh disiplin.
Dalam perjalanan panjang itu, mereka sering berbeda pendapat. Tapi justru dari pertentangan itulah lahir sebuah persahabatan yang tulus. Film Green Book berhasil menggambarkan bahwa perbedaan tidak selalu menjadi penghalang, malah bisa memperkaya kehidupan seseorang.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam film Manchester by the Sea
Setting waktu dalam film Green Book
Yang bikin film Green Book semakin menarik adalah latar waktunya. Cerita berlangsung pada tahun 1960 an, masa di mana isu rasial sangat kuat di Amerika. Dengan latar seperti ini, penonton bisa merasakan ketegangan dan tantangan yang dihadapi Don Shirley.
Adegan demi adegan memperlihatkan bagaimana seorang seniman kulit hitam hebat masih diperlakukan tidak adil hanya karena warna kulitnya. Green Book menyajikan ini dengan cara yang menyentuh, tanpa harus terlalu berat atau membuat penonton merasa terbebani.
Baca Juga: Kisah Menyentuh dari film Coco yang Selalu Membekas
Akting yang luar biasa dalam film Green Book
Tidak bisa dipungkiri, film Green Book sukses besar berkat akting para pemainnya. Viggo Mortensen yang berperan sebagai Tony berhasil memerankan sosok pria Italia Amerika yang keras namun berhati lembut. Sementara Mahershala Ali sebagai Don Shirley tampil memukau dengan karisma dan kepiawaiannya.
Chemistry antara keduanya sangat terasa, membuat penonton percaya dengan hubungan yang terjalin di layar. Bahkan Mahershala Ali berhasil memenangkan Academy Award sebagai Best Supporting Actor berkat perannya di film Green Book.
Baca Juga: Menyelami Dunia Fantasi dalam film The Secret Life of Walter Mitty
Humor yang segar di film Green Book
Meski mengangkat isu serius, film Green Book tetap menyelipkan banyak humor segar. Dialog antara Tony dan Don Shirley sering kali bikin penonton tertawa, meskipun mereka sedang berada dalam situasi sulit. Humor ini membuat film lebih ringan dan bisa dinikmati oleh penonton dari berbagai latar belakang.
Hal ini juga menunjukkan keahlian penulis naskah dan sutradara dalam menjaga keseimbangan antara drama dan komedi. Green Book jadi bukan hanya kisah perjuangan, tapi juga perjalanan penuh warna yang bikin hangat hati.
Pesan sosial dalam film Green Book
Di balik kisah persahabatan, film Green Book juga menyampaikan pesan sosial yang mendalam. Film ini mengingatkan bahwa diskriminasi rasial adalah masalah nyata yang pernah (dan sebagian masih) terjadi. Penonton diajak untuk merenung bahwa penghargaan terhadap sesama manusia tidak seharusnya ditentukan oleh warna kulit atau status sosial.
Pesan ini membuat Green Book lebih dari sekadar film hiburan. Ia menjadi pengingat bahwa kesetaraan dan persahabatan adalah nilai yang harus dijaga di setiap zaman.
Musik sebagai jiwa film Green Book
Salah satu daya tarik utama dalam film Green Book adalah musik. Don Shirley yang digambarkan sebagai pianis kelas dunia membawa penonton pada pengalaman musikal yang luar biasa. Setiap penampilan piano dalam film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan emosi dan cerita.
Musik menjadi simbol kebebasan sekaligus perjuangan. Dengan alunan piano yang indah, Green Book seolah mengajak penonton masuk ke dalam dunia Don Shirley yang penuh keanggunan namun sarat tantangan.
Kritik dan pujian untuk film Green Book
Saat dirilis, film Green Book menuai banyak pujian tapi juga tidak lepas dari kritik. Pujian datang karena cerita yang hangat, akting yang luar biasa, dan pesan yang kuat. Banyak orang menilai film ini sebagai salah satu drama komedi terbaik di dekade 2010 an.
Namun ada juga kritik yang menilai bahwa film ini terlalu menyederhanakan isu rasisme. Meski begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa Green Book berhasil menjangkau penonton luas dan membuka percakapan tentang diskriminasi.
Kemenangan besar film Green Book di Oscar
Salah satu momen paling membanggakan adalah ketika film Green Book memenangkan penghargaan Best Picture di Academy Awards 2019. Selain itu, film ini juga meraih penghargaan Best Original Screenplay dan Best Supporting Actor.
Prestasi ini membuat Green Book semakin diakui sebagai karya yang berpengaruh. Kemenangannya menunjukkan bahwa cerita tentang persahabatan dan kesetaraan bisa diterima dan dihargai oleh dunia internasional.
Alasan kenapa film Green Book wajib ditonton
Ada banyak alasan kenapa film Green Book layak masuk daftar tontonan. Ceritanya yang menyentuh, akting para pemain yang luar biasa, serta pesan moral yang kuat membuat film ini tidak hanya menghibur tapi juga memberi pelajaran hidup.
Kalau kamu suka film dengan tema perjalanan, persahabatan, dan perjuangan melawan ketidakadilan, maka Green Book adalah pilihan yang tepat. Film ini akan membuatmu tertawa, terharu, sekaligus berpikir tentang makna sebenarnya dari hubungan manusia